Selasa, 03 Mei 2011 | By: e_yanuarto

Untuk Apa Berbuat...


Pada suatu malam, ada sebuah keluarga yang mengundang para tetangganya untuk makan malam dirumahnya. Sudah sejak siang hari sang istri mempersiapkan masakan yang akan dihidangkan dan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Ketika semua tamu yang diundang sudah datang, acara langsung dimulai dan sang istri menyuruh anaknya yang masih berusia enam tahun untuk membaca doa sebelum makan.
“Afiq, kamu pimpin baca doa ya...”
“Tapi bu, doanya bagaimana??” tanya Afiq
“Katakan saja apa-apa yang biasa ibu katakan” jawab Ibunya
Afiq segera menengadahkan kedua tangannya dan berkata, “Ya Tuhanku, kenapa saya harus mengundang orang-orang ini untuk makan malam”.
Semua orang tercengang mendengar ucapan Afiq, termasuk Ibu Afiq yang malu bukan kepalang atas ucapan putranya sendiri.
Kita tidak perlu berbuat bila tidak ingin berbuat. Tidak perlu berpura-pura untuk mengambil hati orang lain karena resikonya berat, malu, riya, dan bisa-bisa hilang keikhlasannya. Lebih baik kelihatan macam orang pelit tapi hatinya baik daripada nampak pemurah tetapi hati merana.
Firman Allah SWT  yang  bermaksud, “Mereka coba menyembunyikan (keburukan) daripada manusia, tetapi mereka tidak mampu (berlindung) daripada (pengetahuan) Allah SWT”. (Terjemahan An-Nisa:108)
Kadang-kadang apa yang dilakukan bisa dibaca maksudnya tanpa perlu memikirnya. Cukuplah kisah di atas sebagai contoh bagi kita untuk bertindak. Sesuatu perbuatan yang dilakukan atas maksud riya dan pamer terhadap orang lain, tiada nilainya disisi Allah SWT dan merupakan perbuatan yang sia-sia.

Layaknya blog ini, smoga bisa menjadi sarana berbagi bukan karna apa-apa melainkan karena mencari RidhoNYA... mengawali.....Bismillah....

0 komentar:

Posting Komentar