Minggu, 08 Mei 2011 | By: e_yanuarto

Secercah Cahaya Sebening Hati


Alangkah senangnya menjadi orang yang mulia. Mempunyai akhlak yang bagus, sebagai salah satu produk dari hati yang suci, rajin beramal sholeh, merasa bahagia, jiwanya tentram dan hatinya bersih serta jernih tuk selalu mengingat Allah SWT. Tapi untuk meraih itu semua tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan, dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan konsisten dan juga disertai dengan doa. Senantiasa mentaati apa yang menjadi kewajibannya, melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan apa-apa yang menjadi larangan Allah.  Sebagaimana terkandung di dalam Al Quran surat  Al-Hujurat ayat 13:
“…….sesungguhnya orang yang paling mulia pada sisi Allah adalah orang yang paling takwa…..”

Menjadi orang yang mulia merupakan keinginan semua orang, betul tidak?? Akan tetapi tidak semua orang mengetahui langkah-langkahnya. Oleh karena itu, apabila kita ingin menjadi orang yang mulia maka kita wajib mengikuti langkah-langkah orang yang telah menjadi manusia yang mulia. Siapakah dia?? Yup!! Dia adalah Rosululloh Muhammad SAW. Beliau merupakan manusia pilihan Allah, manusia yang menjadi pemimpin dan panutan kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah kita mencontoh beliau. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Ahzab ayat 21:
                “Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu suri teladan yag baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
                Lalu bagaimana Rosululloh menjadi manusia pilihan Allah yang mulia? Itulah yang harus kita cari jawabannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditiru, yaitu:
Ø  Kejujuran. Rosululloh sangat terkenal dengan kejujurannya. Apa yang dikatakan tidak ada satupun yang dusta. Hal inipiun yang diakui oleh musuh-musuh beliau. Apabila beliau mengatakan sesuatu, maka musuhpun percaya apa yang diucapkannya itu. Hanya saja untuk masalah keyakinan, mereka serta-merta mendustakannya. Bahkan sebelum menjadi Rosulpun beliau terkenal kejujurannya, yaitu pada saat menjadi saudagar. Beliau sering dititipi uang oleh sahabat-sahabatnya untuk disampaikan kepada keluarganya. Mungkin saat ini kejujuran sangat mahal harganya, ada yang rela mengorbankan kejujuran demi sebuah materi, uang, kedudukan, ataupun untuk sebuah nilai. Sungguh keadaan yang memprihatinkan.
Ø  Terlihat dari wajahnya yang suka sujud. Beliau gemar sekali sholat, sholat wajib maupun sholat sunah. Hal itu menunujukan kerendahan diri Rosululloh untuk tunduk patuh kepada Allah SWT. Dalam suatu riwayat juga diterangkan kalau kaki Rosululloh bengkak karena didalam sholatnya yang lama berdiri.
Ø  Rosululloh juga terlihat sangat keras terhadap orang kafir. Eits…. Tunggu dulu, hal itu bukan berarti bahwa Rosululloh benci dan memusuhi mereka tetapi keras disini berarti Rosululloh benci terhadap perbuatan mereka yang menyebabkan mereka kafir, jadi bukan pada orangnya tetapi pada perbuatannya.
Ø  Beliau juga senantiasa tersenyum dan ramah dengaan sahabatnya dan juga kepada orang lain.
Ø  Rosululloh juga tidak suka disanjung. Walaupun sebagai rosul yang sangat dihormati oleh pengikutnya, tetapi beliau tidak suka dipuji oleh para sahabatnya ataupun orang yang yang lain, karena ia tahu benar bahwa sesungguhnya segala puji itu hanya milik Allah SWT. Seperti firman Allah dalam surat At Taghabun ayat 1 :
“Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih pada kepada Allah; milik-nya semua kerajaan dan baginya-Nya pula segala puji-pujian; dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu”.
Ø  Hidupnya yang sangat mandiri dan sederhana.
Walaupun statusnya sebagai rosul, beliau tetap mengerjakan keperluannya sendiri dan kehidupan setiap harinya dalam keadaan yang sederhana, contohnya seperti memerah susu unta sendiri dan tidur beralaskan tikar. Menurut Ustad Wahyudin (Dosen Agama Islam FE) ada sebuah ‘wejangan’ agar hidup sederhana, yaitu “Harta itu cukup digenggaman TANGAN, tidak diikat dalam HATI”.

                Begitulah segelintir kecil kehidupan Rosululloh Muhammad SAW yang sudah sepantasnyalah kita sebagai pengikutnya untuk selalu berusaha mencontohnya yang insyaallah tidak ada ruginya. Dan mudah-mudahan kita semua termasuk pengikutnya yang beruntung karena bisa mencontohnya agar bisa menjadi orang yang mulia,Amin..

Wallohu a’lam….

0 komentar:

Posting Komentar