Sudah menjadi
kepastian akan ada pemenang dalam setiap kompetisi, tak terkecuali juga untuk
Pemilihan Umum Kepala Daerah (PemiluKaDa) DKI Jakarta. Pemilukada yang
berlangsung Kamis 11 Juni 2012 kemarin diikuti oleh enam (6) calon Pemimpin DKI
Jakarta. Bukan soal pemilukada yang akan saya bahas, melainkan nilai heroik dari
inti perjuangan kemarin. Ya! Nilai perjuangan yang bisa kita ambil hikmahnya.
Ada sesuatu yang
menurut saya patut diacungi jempol terkait perjuangan para calon Gubernur dan
Wakil Gubernur itu. Semua calon berjuang sesuai dengan kapasitas dan
kapabilitas mereka masing-masing. Semua calon berusaha menghadirkan yang terbaik
untuk perubahan Jakarta kearah yang lebih baik. Terlepas dari adanya sedikit
friksi, tapi secara keseluruhan menurut saya (mengamati karena kebetulan
domisili di Jakarta) berjalan dengan lancar dan tertib. Walaupun kita dapati kemacetan
yang muncul sebagai akibat dari membludaknya massa memang tak dapat dihindari
(tidak ada kampanye, Jakarta juga sudah macet hehe..).
Hasil dari pemilukada
kemarin sudah hampir pasti kita ketahui kebenarannya. Melalui perhitungan cepatlah
kita bisa mengetahuinya, meskipun masih menunggu pengumuman formalnya dari KPUD
DKI Jakarta. Pasangan Jokowi-Basuki dengan mantap duduk di posisi teratas
disusul oleh pasangan Foke-Nara. Mereka berdua bersiap untuk memasuki pemilukada
tahap ke 2 karena di tahap 1 kemarin tidak ada yang mendapat suara 50%+1.
Ustadz Hidayat Nur Wahid dengan senyum khasnya |
Meskipun kalah dalam
persaingan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017, namun sikap patriotik ditunjukan
oleh salah satu calon Gubernur yaitu Hidayat Nur Wahid (HNW). Sikap yang pantas
diambil sebagai contoh. Beliau memandang positif -selama dan sampai hasilnya
sudah bisa diketahui- setiap perjuangan dalam pemilukada 2012 ini. Meskipun tidak
lolos ke tahap ke 2, dengan batiknya Beliau masih tetap optimis dan terus
berjuang supaya Jakarta lebih baik. Beliau berujar, “Batik Beresin Jakarta (warna
orange) akan terus memeriahkan Jakarta sampai kapanpun untuk Jakarta yang lebih
baik”. Bahkan beliau masih sempatkan untuk memberikan petuah kepada siapa saja yang
menginginkan Jakarta lebih baik. Dari akun twitter pribadinya, tak kurang ada
sepuluh untaian penuh hikmah ia suarakan.
Berikut pandangan
positif Ustad Hidayat Nur Wahid pasca Pemilukada DKI Jakarta 2012
1. Ada saat suatu
titik yang mempertemukan kita dalam sebuah jalan perjuangan dan mengisi catatan
kehidupan dalam ranah idealisme.#Jakarta
2. Titik pertemuan
perjuangan yang mengingatkan kita akan visi perubahan untuk Jakarta yg kita
Cintai. #Jakarta
3. Padatnya aktivitas
perjuangan ini mungkin lebihi jadwal saat bercengkrama dg keluarga & itu
tak jadi halangan tuk trs melangkah.#Jakarta
4. Mempertahankan
cahaya nurani agar diri mampu menapak akhir yg baik. Berusaha agar tetap jadi
bintang yang menerangi kegelapan. #Jakarta
5. Perjalanan ini
semoga jadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi
menjadi pembangun utk perbaikan.#Jakarta
7. Saudaraku, adalah
sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam
lelahnya masih dapat tetap berupaya. #Jakarta
8. Tak hanya BICARA tapi jg BEKERJA, mengKRITISI
tapi jg beri SOLUSI, tak rendah
ketika dihina & tak merasa tinggi bila dipuji #Jakarta
9. Yang telah
menjadikan perjuangan membangun #Jakarta & Indonesia sebagai urusan keluarganya dan tak
meninggalkanya di sudut hatinya.
10. Tetaplah berdiri TEGAK karena kalian PETARUNG. Teruslah berGERAK karena kalian PEJUANG, masih banyak tugas lain
menanti utk #Jakarta
Tausiyah dari Ustad
Hidayat pasca Pemilukada DKI Jakarta 11 Juni 2012 kemaren…
0 komentar:
Posting Komentar