Kamis, 12 Juli 2012 | By: e_yanuarto

Sikap Patriotik Hidayat Nur Wahid


Sudah menjadi kepastian akan ada pemenang dalam setiap kompetisi, tak terkecuali juga untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (PemiluKaDa) DKI Jakarta. Pemilukada yang berlangsung Kamis 11 Juni 2012 kemarin diikuti oleh enam (6) calon Pemimpin DKI Jakarta. Bukan soal pemilukada yang akan saya bahas, melainkan nilai heroik dari inti perjuangan kemarin. Ya! Nilai perjuangan yang bisa kita ambil hikmahnya.

Ada sesuatu yang menurut saya patut diacungi jempol terkait perjuangan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur itu. Semua calon berjuang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas mereka masing-masing. Semua calon berusaha menghadirkan yang terbaik untuk perubahan Jakarta kearah yang lebih baik. Terlepas dari adanya sedikit friksi, tapi secara keseluruhan menurut saya (mengamati karena kebetulan domisili di Jakarta) berjalan dengan lancar dan tertib. Walaupun kita dapati kemacetan yang muncul sebagai akibat dari membludaknya massa memang tak dapat dihindari (tidak ada kampanye, Jakarta juga sudah macet hehe..).

Hasil dari pemilukada kemarin sudah hampir pasti kita ketahui kebenarannya. Melalui perhitungan cepatlah kita bisa mengetahuinya, meskipun masih menunggu pengumuman formalnya dari KPUD DKI Jakarta. Pasangan Jokowi-Basuki dengan mantap duduk di posisi teratas disusul oleh pasangan Foke-Nara. Mereka berdua bersiap untuk memasuki pemilukada tahap ke 2 karena di tahap 1 kemarin tidak ada yang mendapat suara 50%+1.

Ustadz Hidayat Nur Wahid dengan senyum khasnya
Meskipun kalah dalam persaingan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta 2012-2017, namun sikap patriotik ditunjukan oleh salah satu calon Gubernur yaitu Hidayat Nur Wahid (HNW). Sikap yang pantas diambil sebagai contoh. Beliau memandang positif -selama dan sampai hasilnya sudah bisa diketahui- setiap perjuangan dalam pemilukada 2012 ini. Meskipun tidak lolos ke tahap ke 2, dengan batiknya Beliau masih tetap optimis dan terus berjuang supaya Jakarta lebih baik. Beliau berujar, “Batik Beresin Jakarta (warna orange) akan terus memeriahkan Jakarta sampai kapanpun untuk Jakarta yang lebih baik”. Bahkan beliau masih sempatkan untuk memberikan petuah kepada siapa saja yang menginginkan Jakarta lebih baik. Dari akun twitter pribadinya, tak kurang ada sepuluh untaian penuh hikmah ia suarakan.

Berikut pandangan positif Ustad Hidayat Nur Wahid pasca Pemilukada DKI Jakarta 2012

1. Ada saat suatu titik yang mempertemukan kita dalam sebuah jalan perjuangan dan mengisi catatan kehidupan dalam ranah idealisme.#Jakarta

2. Titik pertemuan perjuangan yang mengingatkan kita akan visi perubahan untuk Jakarta yg kita Cintai. #Jakarta

3. Padatnya aktivitas perjuangan ini mungkin lebihi jadwal saat bercengkrama dg keluarga & itu tak jadi halangan tuk trs melangkah.#Jakarta

4. Mempertahankan cahaya nurani agar diri mampu menapak akhir yg baik. Berusaha agar tetap jadi bintang yang menerangi kegelapan. #Jakarta

5. Perjalanan ini semoga jadi saksi kehidupan untuk merajut mimpi untuk sebuah perubahan. Mimpi menjadi pembangun utk perbaikan.#Jakarta

6. Yakinlah Batik Beresin Jakarta akan selalu memeriahkan aktivitas kita sampai kapanpun. #Jakarta

7. Saudaraku, adalah sebuah kehormatan dapat mengenal dan berjuang bersama kalian yang dalam lelahnya masih dapat tetap berupaya. #Jakarta

8. Tak hanya BICARA tapi jg BEKERJA, mengKRITISI tapi jg beri SOLUSI, tak rendah ketika dihina & tak merasa tinggi bila dipuji #Jakarta

9. Yang telah menjadikan perjuangan membangun #Jakarta & Indonesia sebagai urusan keluarganya dan tak meninggalkanya di sudut hatinya.

10. Tetaplah berdiri TEGAK karena kalian PETARUNG. Teruslah berGERAK karena kalian PEJUANG, masih banyak tugas lain menanti utk #Jakarta

Tausiyah dari Ustad Hidayat pasca Pemilukada DKI Jakarta 11 Juni 2012 kemaren…


0 komentar:

Posting Komentar