Sabtu, 19 Mei 2012 | By: e_yanuarto

Jembatan Kehidupan Kota Gudeg


Cerita ini diawali oleh dua orang sahabat dari Pekalongan yang memutuskan untuk mengadakan perjalanan ke Kota Sri Sultan HB a.k.a Yogyakarta, biar gampang kita sebut Jogja. Dua pemuda yang sedang dalam kondisi top performa -semangat-  untuk meraih mimpi. Berbagai cara perjuangan ditempuhnya demi satu tujuan: Tercapainya Mimpi Masa Depan. Termasuk yang satu ini, melancong ke Jogja. Seperti apa kisah dua sahabat tadi? Saya suguhkan dengan format kultwit -kuliah di twitter-. Mari kita simak langsung ke TKP….

1. Cerita ini terjadi pd thun 2006 atau tepatnya 6 tahun yang lalu ketika saya dan seorang teman (danis) akan mndaftar STAN lagi di jogja #JK

2.Actually waktu itu kami sudah kuliah di unsoed (tahun pertama) namun karena penasaran akhirnya kami tetap mencoba dftr STAN lagi #JK

3.Knapa jogja, karena relatif lebih dekat dengan purwokerto.Pagi itu kami berangkat naik kereta Logawa demi mnjmpt mimpi kami di Jogja#JK

4.Saat itubelum diperlukan aturan tidak ada pedagang asongan di dalam kereta jadi suasana benar2 rame.mau beli jajan juga yg jual banyak #JK

5.Juga pengamen dgn macam2 style lagu dan penampilan.dari yang necis sampai melambai dan genre musik
dari dangdut sampai campursari #JK

6.Beruntung kami berdua bukan tipe orang yg mudah terganggu dengan kehadiran mereka.kami bahkan menikmati,asal jangan dicolek2 saja.hii #JK

6.Oh iya keberangkatan dari stasiun purwokerto jam 6 dan perkiraan sampai di stasiun lempuyangan jam 9 pagi.untungnya ada teman di jogja #JK

8.Eh tadi typo,harusnya angka 7 jadi angka 6 ,hehehehe.kembali ke cerita,kami janjian di stasiun tugu.wait wait,tugu ? #JK

9. Tenang tuips, anda sekalian tdk sedang salah baca.Logawa tujuan terakhir di Lempuyangan tp teman minta ketemuan di St.Tugu yg lbh dkt #JK

10. Dan berawal dari janji utuk bertemu di stasiun tugu inilah peristiwa yang tidak akan pernahkami lupakan seumur hidup ini terjadi #JK

11. Ketika kereta sudah mau sampai st.tugu kami sempattanya ke kondektur apakah kereta akan berhenti di tugu,pak kondektur menjawab tidak JK

12. Beliau menambahkan kalau memang mau turun di tugu,saat kereta berjalan lambat langsung loncat saja dari kereta Logawa.Nice idea sir #JK

13. Stasiun tugu sudah tampak dan masinis tak jua melambatkan laju kereta.seolah ingin berkata bhwa lompat dari kereta bukan kptsn baik#JK

14. Dgn wajah kecewa,kami yang sudah siap untuk show off terpaksa harus duduk kembali dan menanti kereta berlabuh ke stasiun lempuyangan #JK

15. Akhirnya saat yg dinanti tiba juga.Kereta yg kami tumpangi brhenti di stasiun lempuyangan.tak menunggu lama,saya sms teman di joga #JK

16. Kenapa ketemuan di Stasiun tugu..teman saya ini blm paham banget jalan di sana jadi milih tempat yang dia sudah hapal.it's okay mate #JK

17. Sejurus kemudian teman saya membalas agar kami naik ojek biar cepet sampai ke stasiun tugu.karena bingung...kami berdua duduk dl :D #JK

18. Entah siapa yang memulai,diantara kami ada yang menyampaikan bahwa gman kalo kita susuri jalur rel tadi saja.kelihatannya deket #JK

19. Tanpa pikir panjang,usul tadi langsung kami eksekusi.kami susuri jalur rel dari lempuyangan menuju stasiun tugu.deket ini,pikir kami#JK

20. Perjalanan menuju stasiun tugu via lempuyangan ini menarik,karena bukan jalur yang semestinya.saat itu jalur rel sudah double track #JK

21. Saat itu ada jalur yang sedang dalam perawatan.jadi terlihat para teknisi dari KAI sedang memaintanance salah satu jalur kereta #JK

22. Prjalanan yg semula santai jadi agak memacu adrenain tatkala kami menemui satu rintangan awal menuju stasiun tugu.keraguan mulai dtg #JK

23. Rintangan berupa jalur rel yang berada di atas sebuah sungai / kali.panjang jalurnya krg lebih 15-30 meter.kami slg berpandangan#JK

24. Saya tanya ke danis apakah kita lanjutkan atau putar balik ke stasiun lempuyangan lagi.dia njawab,terus aja.pasti udah deket #JK

25. Sebenarnya kalau teman saya menjawab putar balik ke stasiun,saya tetap akan lewat karena ada pglaman nyebrang sungai dkt rumah haha #JK

26. Kebingungan tidak berhenti di situ, kami juga harus memutuskan lewat jalur yang mana,karena ada 2 jalur seperti yang saya singgung#JK

27. FYI, jalur pertama a/ yg kami lewati dari lempuyangan.kondisinya masih bagus,tidak sedang dlm maintanance.jalur 2 yng dimaintanance #JK

28. Tapi jalur yg kami lewati berada tepat di bibir sungai / kali.kalo jalur 2, posisinya di sblh kanan jalur 1.lebih aman bro,keliatane #JK

29. Logikanya,kalo jalur itu sedang diperbaiki harusnya tidak akan dilewati oleh kereta.so,dengan kemantapan hati kami mulai melangkah #JK

30. Dengan langkah sedikit ragu ragu saya memberanikan diri untuk melangkah pertama.sok cool men,padahal perasaan berdebar tak karuan #JK

31. Kalau tidak salah,sungai yang persis di bawah kami adalah sungai code,lumayan ngeri juga jalan sambil liat ke bawah.waow pokoknya #JK

32. Sampai di tengah rel,tiba2 dr arah jalur sebelah ada kereta yang lewat..mak tratab rasanya.tak terbayang kalau kami ada di jalur itu#JK

33. Kalau kami ada di jalur itu,opsi hanya ada 2.pertama a/ lompat ke kali code atau tetep stay menanti datangnya keajaiban dari Tuhan#JK

34. Setelah sempat terhenyak krena kejadian tadi,kami tetap melanjutkan perjalanan menyusuri rel di atas kali code yang sangat menantang #JK

35. Setelah berhasil menyeberangi rel tadi kami pun sempat memandang ke belakang,serasa tak percaya bahwa kami telah melewati hal tadi #JK

36. Perjalanan belum usai,karena selepas rintangan tadi,sudah menunggu rintangan selanjutnya yaitu rel di atas jalan raya #JK

37. Kalau tidak salah ingat lokasi jalan itu tepat di dinding dengan grafiti chairil anwar.ini penampakannya #JK

38. Jadi pas kami lewat di atas jalan itu,tiap pengendara yang lewat memandang takjub (aneh,hehe) ke arah kami hahaha.sak karepmu pak :D #JK

39. Selepas semua rintangan dan berbagai kejadian unik yang kami alami akhirnya sampai juga di stasiun tugu.rasanya sesuatu banget lah #JK

40. Dan berakhir pula petualangan kami yang penuh makna,kalau saja kami mengambil jalur yang salah,kalau Tuhan tdk menyelamatkan kami..#JK

41. Intinya kami berdua sangat bersyukur dan kemungkinan besar ogah mengulangi hal itu lagi,cukup sekali dan terakhir kalinya hehehe #JK

42. Semoga ada hikmah yang bisa diambil dari kejadian tadi,semoga menambah ketakwaan kita kepada Tuhan YME.terus terang saja ya tuips...#JK

43. Saat kereta lwat di jalur sebelah langsung terbayang betapa byk dosa yang saya buat dan blm smpat tobat. Tuhan masih menyayangi kami #JK

44. Wes yo tuips,besok2 saya share lagi lanjutan dari petualangan menuju pendaftaran STAN 2006. see you bye bye.wassalamualaikum :D #JK


Kisah yang mungkin sederhana namun begitu berarti. Kekonyolan cerita ini bermula dari keputusan untuk jalan kaki menyusuri rel kereta api dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Tugu Jogja. Ide yang entah siapa duluan mengutarakannya, namun cukup cemerlang dan menyimpan potensi duka lara. Saya katakan cemerlang, karena memang tidak akan nyasar. Rel kereta api yang lurus dan saling menghubungkan Stasiun yang satu dengan lainnya memang potensi sekali menghantarkan ke tujuan tanpa embel-embel nyasar. Mungkin mereka khawatir akan tersesat seandainya jalan kaki menyusuri jalanan Kota Gudeg itu. Namun potensi duka lara, sedikit agak dramatisir, karena keputusan konyol itu juga bisa menghantarkan mereka menuju malaikat maut.
“Pengalaman adalah guru yang paling baik”
Setiap momen dan kejadian bisa membuat kita semakin bijak dalam menghadapi tantangan kehidupan ini. Dapat pula menghantarkan kita kepada kedekatan dengan Sang Sutradara kehidupan ini. Layaknya kisah dua sahabat tadi. Penutup, semoga kita bisa mengambil ibrohnya…

1 komentar:

e_yanuarto mengatakan...

pingin dengar langsung konyolnya...???
silahkan.. https://twitter.com/fikri_wicak

Posting Komentar