Kamis, 26 April 2012 | By: e_yanuarto

Masih Tentang Gender


Gender Setara???????




Setelah dapat kuliah dari Ustad Felix Siauw, sekarang giliran Ustad Akmal Sjafril yang unjuk gigi ikhwal kesetaraan gender. Seperti apa paparan dari penulis buku Islam Liberal 101 ini, mari kita simak.


01. Wacana Kesetaraan Gender kembali mengemuka setelah RUU-nya diusung kembali
02. RUU itu bernama RUU Keadilan dan Kesetaraan #Gender (RUU KKG). Pengusungnya siapa lg kalau bukan feminis-liberal.
03. Masyarakat Indonesia, termasuk umat Muslim, banyak yg terkecoh dgn istilah ‘kesetaraan #Gender’ ini.
04. Oleh krn itu, kita perlu memahami dgn baik wacana #Gender ini.
05. #Gender berbeda dgn jenis kelamin. Jenis kelamin dibedakan oleh organ tubuh dan fungsi biologis. Sudah jelas.
06. Adapun #Gender, mnrt #mereka, adalah pembedaan antara laki2 dan perempuan berdasarkan konsep kultural masyarakat.
07. Pembedaan yg dimaksud adalah seputar peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional. #Gender
08. Artinya, laki2 dan perempuan sesungguhnya tdk berbeda peranan sosialnya. Pembedaan terjadi krn kultur budaya. #Gender
09. Oleh krn itu, bagi seorang aktivis feminis, mengidentikkan pekerjaan mengurus anak dgn perempuan adalah sebuah penghinaan. #Gender
10. Demikian jg anggapan bhw perempuan itu lebih lemah dan perlu didahulukan adalah penghinaan. #Gender
11. Ekstremnya, ada aktivis gender yg menolak diberi tempat duduk di kereta atau busway. Sebab ia merasa sama kuat. #Gender
12. Anggapan bhw perempuan itu lebih emosional jg dianggap pelecehan. Mrk ingin dianggap sama rasionalnya dgn laki2. #Gender
13. Pdhal, perempuan mmg harus emosional. Krn salah satu tugasnya adalah melahirkan. #Gender.
14. Melahirkan itu berat dan sakit luar biasa. Tp begitu melihat bayinya, perempuan bisa langsung terbuai. #Gender
15. Bayangkan kalau perempuan seperti laki2. Habis melahirkan, tetap sakit meskipun bayinya sudah di pelukan. #Gender
16. Kekuatan emosional ini jg membantunya utk bersabar dlm membesarkan anak. Laki2 tak sanggup melakukannya. #Gender
17. Tentu saja, ‘tuduhan pelecehan’ ini pun merembet kemana-mana. Termasuk ke masalah hijab. #Gender
18. Bagi kaum feminis, hijab adalah bentuk pengekangan perempuan, atau sering jg disebut kriminalisasi perempuan. #Gender
19. Menurut mrk, aurat perempuan adalah haknya sendiri. Boleh ditutupi dan boleh diperlihatkan saja. #Gender
20. Jika ada yg terangsang dan terdorong berbuat jahat, maka hanya yang jahat itulah yg harus dihukum. #Gender
21. Adapun perempuan, ia tak boleh dicegah utk membuka auratnya sendiri. #Gender
22. Di belahan dunia lain, ada jg aktivis feminis yg memperjuangkan ‘hak utk bertelanjang dada’. #Gender
23. Mnrt mereka, karena laki2 biasanya dibolehkan bertelanjang dada, maka perempuan pun seharusnya boleh. #Gender
24. Blm lama ini saya pun mendengar sebuah pertanyaan nyeleneh: mengapa Muslimah tak boleh adzan? #Gender
25. Feminisme, sbg anak kandung dr konsep #Gender, hanya berkutat dlm masalah itu2 saja.
26. Intinya, mrk ingin agar perempuan dianggap sama dgn laki2. Sama dlm segala hal. #Gender
27. Feminisme lahir dari perasaan tertekan sebagian perempuan krn dizalimi oleh sebagian kaum lelaki. #Gender
28. Meskipun hal ini benar2 ada, namun sebenarnya ia bukanlah sebuah fenomena yg merata terjadi. #Gender
29. Oleh krn itu, tdk semua perempuan sepakat mendukung feminisme dan konsep #Gender.
30. Feminisme, pada hakikatnya, justru menyakiti perempuan itu sendiri. #Gender
31. Sbg contoh, kaum feminis memperjuangkan karir perempuan hingga pd tahap seolah2 ibu rumah tangga itu hina belaka. #Gender
32. Bagi mereka, ibu yg berdedikasi tinggi melahirkan, membesarkan dan mendidik anak2nya itu tidaklah maju. #Gender
33. Bagi mrk, perempuan yg aktif dlm pembangunan itu yg bekerja kantoran. Ibu rmh tangga tdk ada peranannya. #Gender
34. Sudah barang tentu ada banyak sekali ibu yg tidak setuju dgn pemikiran spt ini. #Gender
35. Kita tahu, bahkan teori pendidikan modern membenarkan, bahwa peran ibu tak mungkin tergantikan. #Gender
36. Kehilangan figur ibu bs menjadi hal yg sangat fatal bagi seorang anak yg masih di bawah umur. #Gender
37. Feminisme jg menganggap hina proses pernikahan secara Islami, krn nikahnya perempuan harus disetujui oleh ayahnya. #Gender
38. Mnrt mereka, setiap perempuan harus bebas memilih pasangannya sendiri utk dijadikan suami. #Gender
39. Hal ini justru semakin membuka keran pergaulan bebas, dan korbannya hampir selalu perempuan. #Gender
40. Sebab, bagi laki2, yg selalu mengandalkan rasionya, perempuan selalu bisa dimanipulasi. #Gender
41. Di film2 Hollywood pun kenyataan ini terlihat jelas. Tokoh perempuan, betapapun cerdas, ttp mudah dimanipulasi. #Gender
42. Di dunia Barat, kenyataannya memang demikian. Feminis merasa menang, pdhal laki2-lah yg pegang kendali. #Gender
43. Feminisme sesungguhnya adalah sikap yg tdk bs melepaskan diri dr inferioritas thd laki2. #Gender
44. Krn inferioritas itu, mereka menganggap semua pekerjaan laki2 lebih hebat, dan mrk menginginkannya. #Gender
45. Ketika masa2 awal feminisme dikumandangkan, isunya bahkan lebih sederhana, yaitu seputar celana! #Gender
46. Saat itu, kaum feminis berjuang agar kaum perempuan boleh pakai celana. Seperti laki2. #Gender
47. Maka jgn heran jika skrg mereka ingin bertelanjang dada, seperti laki2. Beginilah inferioritas. #Gender
48. Amina Wadud, tokoh feminis dr kalangan Muslim liberal di AS, jg pernah membuat gebrakan. #Gender
49. Ia menggelar Shalat Jum’at dgn dirinya sbg Khatib dan Imam shalat. Shalatnya di Gereja. #Gender
50. Tindakannya ini didasari pemikiran yg serupa dgn yg ingin perjuangkan agar Muslimah boleh adzan. #Gender
51. Tentu saja, tdk ada yg meneruskan perjuangan Amina Wadud. Selesai sampai di situ saja. #Gender
52. Sebab, pd kenyataannya, Muslimah tak merasa perlu menambah kewajibannya (yg sdh banyak) dgn Shalat Jum’at. #Gender
53. Seorang Muslimah mmg tak punya kewajiban shalat di Masjid. Dlm Islam, tugas laki2 dan perempuan memang beda. #Gender
54. Oleh krn itu, tak pernah ada kewajiban Shalat Jum’at atau adzan bagi perempuan. Amina Wadud cuma ‘cari kesibukan’. #Gender
55. Kaum feminis jg memaksakan agar jumlah perempuan di parlemen mencapai angka 30%. #Gender
56. Pertanyaannya: apa iya sudah sebanyak itu perempuan yg ingin jadi wakil rakyat? #Gender
57. Bagaimana kalau jumlahnya memang sedikit? Apa kuota harus tetap dipaksakan? #Gender
58. Bagaimana kalau jumlah peminat banyak, tapi kualitas tdk cukup? Apa harus dipaksakan, hanya krn perempuan? #Gender
59. Krn isu feminisme berasal dari perasaan tertindas, maka tokoh yg dikemukakan selalu tokoh ‘korban’. #Gender
60. Oleh krn itu, tokoh perempuan di Indonesia dipaksakan haruslah RA Kartini. Sebab ia korban keadaan. #Gender
61. Kita hrs ingat bhw yg membesar2kan tokoh Kartini adalah pihak Belanda. Pasti ada maunya. #Gender
62. Dlm kisah Kartini, ia bercerita ttg ketidakpahamannya akan al-Qur’an, krn al-Qur’an di lingkungannya tak blh diterjemahkan. #Gender
63. Penggalan kisah ini memberi kesan bhw Islam itu kolot dan tdk maju. Pdhal itu salahnya lingkungan tempat Kartini hidup. #Gender
64. Di daerah2 lain, banyak perempuan yg tdk menderita spt RA Kartini, dan jauh lbh berprestasi. #Gender
65. Ust Tiar Anwar Bahtiar, misalnya, telah ‘menggugat’ penokohan Kartini ini. http://bit.ly/JpaTRP. #Gender
66. Dewi Sartika dan Rohana Kudus, misalnya, adalah tokoh pendidikan perempuan. Bukan sekedar berwacana. #Gender
67. Rahmah El Yunusiyyah adalah tokoh pendidikan dan perjuangan. Ia ikut bergerilya. #Gender
68. Dan siapa org Indonesia yg tdk kenal Cut Meutia? Atau Cut Nyak Dhien? #Gender
69. Ketika suaminya, Teuku Umar, syahid, Cut Nyak Dhien-lah yg mengobarkan semangat jihad. Kurang apa? #Gender
70. Cut Nyak Dhien berjihad sampai usia lanjut, dan baru bs ditangkap di usia lanjut. Kurang apa? #Gender
71. Begitu takut Belanda padanya, sampai2 ia dibuang keluar Aceh. Kurang apa? #Gender
72. Satu2nya alasan mengapa nama2 ini jarang dibahas adalah: karena mereka tdk ditindas. Pdhal inilah cerminan Islam. #Gender
73. Di jaman sekarang pun, feminisme masih mengeksploitasi penderitaan. #Gender
74. Bagi mereka, hijab identik dgn penderitaan. Pdhal banyak yg berhijab tp sm sekali tdk menderita. #Gender
75. Kaum feminis ogah mengekspos tokoh semacam Ibu Yoyoh Yusroh, pdhal jauh lebih hebat drpd Siti Musdah Mulia. #Gender
76. Yoyoh Yusroh semasa hidupnya adalah seorang ibu dari 13 org anak dan seorang anggota DPR. #Gender
77. Tdk sekedar jd anggota dewan, beliau pun aktif perjuangkan Palestina, bahkan berkunjung ke wilayah konflik. #Gender
78. Kesibukan (dan hijabnya) tdk mengganggu tugas utamanya menjadi seorang istri dan seorang ibu. #Gender
79. Kesibukannya tdk mengganggu kebiasaan tilawah hariannya: 3 juz per hari (!!!). #Gender
80. Pernahkah nama Yoyoh Yusroh disebut2 oleh para aktivis feminis? Never! #Gender
81. Di luar feminisme, kita juga perlu mengenal ‘anak-anak kandung’ konsep #Gender yg lainnya.
82. Feminisme, yg menuntut disamakannya laki2 dan perempuan dlm segala hal, hanya salah satu dr konsekuensi konsep #Gender.
83. Anak kandung konsep #Gender yg berikutnya adalah: homoseksualitas !
84. Sebagian kaum feminis yg ekstremis sdh berani mengatakan bhw lesbianisme adalah puncak dr feminisme. #Gender
85. Sebab, mnrt mereka, lesbianisme adalah bukti bhw mrk tak butuh laki2. #Gender
86. Konsep #Gender, pada hakikatnya, memang membuka pintu bagi homoseksualitas, termasuk bagi lelaki.
87. Sederhananya: jika laki2 dan perempuan itu sama, mengapa harus berpasangan dgn lawan jenis? #Gender
88. Krn laki2 dan perempuan itu sama, maka laki2 boleh berpasangan dgn sesama laki2. Demikian jg perempuan. #Gender
89. Maka, menyetujui konsep #Gender, pada hakikatnya sama dgn membuka pintu bagi merebaknya homoseksualitas.
90. Tentu saja, homoseksualitas hanya membawa masalah. Krn tdk sesuai fithrah manusia. #Gender
91. Di bbrp negara, perkawinan sejenis sudah dilegalkan. Hasil perjuangan bertahun2. #Gender
92. Akan tetapi, pasangan homoseks tak bisa dapatkan anak. Ini masalah, krn fithrah-nya manusia pasti inginkan keturunan. #Gender
93. Secara legal-formal, mrk pecahkan masalah ini dgn menuntut hak utk adopsi bagi pasangan homoseks. #Gender
94. Akan tetapi, lagi2 muncul masalah baru. Sebab seorang anak butuh seorang ayah dan seorang ibu. #Gender
95. Padahal, kaum homoseks tak mampu memberikan yg demikian. Akhirnya, anaklah yg menjadi korban. #Gender
96. Di Indonesia, kejahatan sadis banyak yg dilakukan oleh kalangan gay. #Gender
97. Meskipun pelakunya adalah gay yg feminin, namun ketika marah dan cemburu, ia mengandalkan kekerasan. Jadi lelaki. #Gender
98. Anak kandung konsep #Gender berikutnya adalah transgender.
99. Jika laki2 dan perempuan itu sama, apa salahnya laki2 berpakaian seperti perempuan, dan sebaliknya? #Gender
100. Jika laki2 dan perempuan itu sama, apa salahnya operasi kelamin sesukanya? #Gender
101. Pendukung feminisme, homoseksual dan transgender pd akhirnya jg akan menggugat agama. #Gender
102. Kaum feminis, misalnya, menggugat al-Qur’an krn Tuhan di dlmnya menggunakan kata ganti laki2 (Huwa). #Gender
103. Pdhal, meski bhs Arab berikan kata ganti laki2 utk Tuhan, tak ada yg membayangkan bhw Tuhan itu laki2. #Gender
104. Kaum homoseks menolak kisah diazabnya kaum Nabi Luth as krn perilaku homoseksual. #Gender
105. Banyak pembenaran yg mrk berikan. Antara lain, mrk bilang kisah itu hanya dongeng. #Gender
106. Di kesempatan lain, mrk bilang bhw kaum itu diazab bkn krn homoseks, tp karena caranya salah, yaitu dgn sodomi. #Gender
107. Ada jg yg bilang bhw azab diturunkan krn mrk tdk sopan kpd tamu2 Nabi Luth as. #Gender
108. Dengan demikian, konsep #Gender selamanya takkan berdamai dengan ajaran Islam. Sama spt liberalisme.
109. Jadi, pikir2lah sebelum mendukung wacana kesetaraan #Gender.
110. Perempuan akan dibohongi dgn kemajuan ala feminisme, homoseksualitas merebak, waria bertambah banyak. Akibat konsep #Gender.
111. Semoga Allah SWT melindungi negeri ini dari kerusakan moral yg demikian, aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin… #Gender
112. Semoga kaum Muslimah menyadari kemuliaannya, tanpa perlu merasa rendah di hadapan laki2, aamiin… #Gender

Nah itu dia, sekelumit paparan ikhwal gender dari Ustad muda kita, Ustad Akmal Sjafril. Semakin melengkapi wawasan kita kan???
Sebagai seorang Muslim sudah sepatutnya kita melihat persoalan RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender dari sudut pandang Islam.
wallohu a'lam...


 

0 komentar:

Posting Komentar